Hari Kartini, begitulah kebanyakan dari kita menyebutnya. Hari yang biasanya diperingati oleh kebanyakan kaum perempuan. Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Sebagai tokoh kebangkitan kaum perempuan, Kartini sangat inspiratif bagi kaumnya. Namun ternyata di dalam dunia perfilm-an khususnya film luar negeri pun banyak yang menceritakan tentang sosok seorang Ibu yang penuh perjuangan. Berikut ini 10 Film Inspiratif Tentang Kartini Modern
1. My Sister's Keeper
Seumur hidup menjadi seseorang yang tak punya kesempatan hidup bagi diri sendiri tentu sangatlah berat untuk dijalani. Namun itulah yang dialami Anna Fitzgerald (Abigail Breslin) seorang gadis yang terlahir dari proses pembuahan dalam tabung. Kelahirannya hanyalah dimaksudkan untuk menjadi donor bagi kakaknya, Kate (Sofia Vassilieva) yang menderita leukimia. Selama 13 tahun Anna selalu mendampingi Kate, karena Kate memang tak punya harapan hidup seandainya tak ada Anna. Suatu hari Anna membuat sebuah keputusan besar dengan menyewa pengacara bernama Campbell Alexander (Alec Baldwin) untuk menuntut kedua orang tuanya karena telah memanfaatkan hidupnya untuk keperluan donor. Lihat Trailer.
Banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah dalam film ini, di antaranya tentang pengorbanan yang seharusnya tidak dipaksakan, keadilan yang harus diperjuangkan, hingga keberanian dalam mempertahankan hidup. Berangkat dari cerita ini, kita bisa melihat betapa cinta dapat membutakan nurani. Kecintaan orang tua mereka pada Kate membuat mereka mengambil langkah yang salah. Mereka begitu tega 'membuat' Anna hanya untuk menyambung hidup Kate. Pengorbanan Anna selama 13 tahun berbuah ancaman bagi hidupnya. Beruntung Anna memiliki keberanian untuk memperjuangkan hidupnya. Sebuah contoh sikap yang harus dimiliki oleh setiap wanita jika merasa terancam dan teraniaya.
2. The Devil Wears Prada
Sahabat punya atasan yang kejam? Apakah ia sering menyusahkan? Kalau iya, film ini cocok sekali untuk Anda, bersiaplah tertawa jika menemukan kesamaan nasib di dalamnya. Film ini menceritakan tentang perjalanan karir Andrea "Andy" Sachs (Anne Hathaway), gadis muda yang bermimpi untuk menjadi editor di sebuah majalah terkenal. Bak gayung bersambut, impian Andy pun terwujud ketika ia diterima bekerja di 'Runway', sebuah majalah mode terkenal, sebagai asisten junior seorang editor, Miranda Priestly (Meryl Streep).
Namun sungguh sayang, pekerjaan yang diidam-idamkan oleh banyak wanita seperti dirinya ternyata tidak seindah yang dibayangkannya selama ini. Semuanya karena sifat Miranda, atasannya. Setiap hari Andy harus berhadapan dengan sang editor super bengis, yang selalu memberinya pekerjaan di luar batas kemampuannya dan kapasitasnya. Cacian, hinaan, dan pandangan sinis menjadi makanan Andy setiap hari. Kehidupan percintaan Andy juga ikut kacau karena ambisinya untuk mempertahankan pekerjaan yang sebenarnya menyiksanya tersebut.
Film ini mungkin bisa mengingatkan kita kembali pada tujuan kita bekerja saat ini, apakah selama ini kita bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja? Bagi kebanyakan orang memiliki pekerjaan idaman merupakan salah satu cita-cita yang harus diwujudkan, namun bagaimana bila pekerjaan tersebut ternyata menyiksa? Maukah Anda terus terjajah hanya sekedar untuk mewujudkan cita-cita, ataukah Anda berani berpaling pada pekerjaan lain yang lebih nyaman untuk dilakukan sambil mewujudkan cita-cita yang lain? Andalah yang menentukan.
3. Flight Plan
Setiap orang yang pernah mempertanyakan seberapa besar kasih sayang seorang ibu wajib menonton tayangan satu ini. Tokoh Kyle Pratt yang dimainkan dengan apik oleh aktris kawakan Jodie Foster akan menjawab pertanyaan tersebut. Kyle adalah seorang janda yang baru ditinggal mati suaminya. Ditemani puteri semata wayangnya, Julia (Marlene Lawston), Kyle berencana membawa pulang peti mati sang suami kembali ke AS, dengan menggunakan pesawat terbang yang dirancangnya.
Di suatu tempat antara Berlin dan New York City, pada ketinggian sekitar 37.000 kaki, saat Kyle tertidur, Julia yang masih berusia 6 tahun, tiba-tiba menghilang. Dengan berbagai upaya, Kyle berusaha menemukan anaknya yang hilang di 'udara'. Namun, berbagai tantangan yang timbul tak membuat dia patah arang. Kyle tetap gigih mencari Julie meski dia menuai sikap sinis dari kru pesawat, sindiran puluhan penumpang yang menganggap dia gila, hingga tekanan dari marshal keamanan pesawat yang menghambat gerak-geriknya untuk menyelidiki seluruh badan pesawat.
Melalui kisah dalam film ini, sosok Kyle kembali mengingatkan setiap kita bahwa seorang ibu akan melakukan apa saja, termasuk diborgol dan dianggap gila, demi mempertahankan keselamatan buah hatinya. Jadi, masih pantaskah kita mempertanyakan seberapa besar kasih seorang ibu?
4. The Forgotten
Lagi-lagi membahas tentang besar dan gigihnya kasih ibu jika menyangkut urusan anak, film ini bermula dari kisah seorang ibu bernama Telly Paretta (Julianne Moore) yang terus menerus berkabung setelah 14 bulan kematian anaknya, Sam (Christopher Kovaleski). Sam meninggal dalam kecelakaan pesawat bersama dengan beberapa anak lainnya. Beberapa waktu setelah menjalani terapi, Telly mendapati kenyataan pahit, semua orang termasuk sang suami, Jim Paretta (Anthony Edwards) menyatakan bahwa bocah 9 tahun itu tak pernah ada. Telly diklaim tak pernah punya anak karena dia mengalami keguguran. Namun, dengan gigih dan dalam kondisi setengah gila, Telly tetap berusaha membuktikan pada dirinya sendiri dan semua orang bahwa Sam pernah hidup.
Seorang ibu takkan pernah melupakan anak yang pernah dikandungnya. Pesan itulah yang diteriakkan keras-keras oleh pribadi Telly. Tak peduli seberapa jauh Anda sekarang dari ibunda tercinta, saat memutuskan untuk kembali, maka tangan ibu akan selalu terbentang lebar untuk menerima Anda kembali.
5. Mean Girls
Menjaga diri untuk tetap bersikap benar di tengah-tengah pergaulan yang kejam dan keras memang tidaklah mudah. Jika tak mempunyai hati nurani murni dan prinsip hidup yang tegar, maka setiap remaja bisa terseret dalam jahatnya taktik persaingan. Hal ini seperti yang dialami oleh Cady Heron (Lindsay Lohan) yang merupakan seorang remaja pindahan dari daratan Afrika. Awalnya dalam pergaulan, Cady sempat diasingkan oleh Janis (Lizzy Caplan) dan Damian (Daniel Franzese), mantan anggota 'Plastics' yang pernah disakiti oleh sang ketua, Regina Machiavellian (Rachel Mcadams).
Namun karena ingin balas dendam, Janis pun menerima dan meminta Cady menjadi agen 'musuh dalam selimut' bagi Regina untuk menghancurkan gadis sombong tersebut. Rasa suka pada mantan pacar Regina, Aaron (Jonathan Bennett) membuat Cady kemudian lebih termotivasi untuk mengalahkan puteri plastik itu dibanding balas dendam. Hal ini menyebabkan Cady berubah dari seorang gadis baik dan naif menjadi seorang wanita egois.
Rasa cinta, sanjungan, serta kepercayaan yang diperoleh Cady dari teman-temannya telah membuat dia terlena dan lupa diri, sehingga ia tenggelam dalam kesombongan yang menghancurkan. Dari kisah ini, lagi-lagi kita diingatkan tentang pentingnya selalu menjaga hati dalam setiap keadaan dan posisi agar kita dapat tetap memegang dan melakukan hal-hal benar. Selanjutnya.
6. No Reservations
Dunia ini indah bila kita mau melepaskan kendali atas hal-hal tertentu yang tak mungkin kita kontrol. Hidup jelas akan lebih menyenangkan bila kita tahu kapan saatnya membuka hati dan kapan waktunya untuk menutup telinga. Setidaknya nilai-nilai inilah yang didapat Kate (Catherine Zeta Jones), seorang koki perfeksionis yang hidupnya jarang bersentuhan dengan kegagalan. Dalam film ini, pekerjaan Kate sebagai koki di sebuah restoran top di Bleeker Street, New York, sempat mengangkatnya sebagai 'ratu' restoran akibat rasa masakannya yang sering menuai pujian. Namun, keluhan 1 atau 2 orang pengunjung ternyata berhasil membuat Kate yang perfeksionis stres berat, sampai-sampai ia harus menjalani terapi.
Belum selesai satu masalah, Kate dihantam oleh sebuah tragedi, kakak perempuannya tewas dalam kecelakaan mobil. Peristiwa ini membuat Kate harus mengurus Zoe (Abigail Breslin), puteri semata wayang kakaknya. Hidup bertambah sulit bagi Kate saat ia tahu bahwa Zoe yang susah diatur ternyata tak menyukai masakannya. Kate yang frustrasi akhirnya memutuskan untuk cuti. Usai cuti, Kate mendapati ada koki baru di singgasananya, Nick (Aaron Eckhart). Bagi Kate, Nick adalah ancaman, namun bagi Zoe, Nick berpotensi menjadi paman barunya. Zoe pun berusaha menjodohkan Nick yang kocak dengan Kate yang perfeksionis.
Adakah di antara Anda yang terjebak dalam tuntutan kesempurnaan macam Kate? Rasa frustasi langsung menghantam hebat, kepala pusing, dan jantung berdetak cepat, saat beberapa hal tidak berjalan seperti yang diinginkan. Tanyakan pada diri sendiri, sampai kapan Anda rela tersiksa dalam tuntutan kesempurnaan yang tak mungkin diraih? Kate berhasil keluar dari semua itu dan menikmati hidup, bagaimana dengan Anda?
7. Herbie: Fully Loaded
Banyak orang baik di dunia ini, namun orang yang setia jarang ditemui. Kisah yang menceritakan tentang pentingnya kesetiaan dalam hubungan dimulai saat Maggie Peyton (Lindsay Lohan) membeli Herbie, sebuah mobil VW Beetle yang ternyata bisa bicara. Setelah mengadopsi Herbie dari rongsokan mobil, Maggie yang hobi balapan ini memperbaiki mobil tersebut bersama Kevin (Justin Long) dan membawanya ke arena perlombaan. Di bawah arahan mobil pintar Herbie, Maggie selalu berhasil menang dalam pertandingan mobil yang ia ikuti.
Pengalaman ini membuat keduanya menjadi dekat sehingga bersahabat karib. Tantangan mulai timbul saat Maggie ditawari naik mobil lain, yang selama ini ia idamkan, oleh Trip Murphy (Matt Dillon), pembalap lain yang terobsesi pada Herbie. Saat Maggie lebih memilih mobil itu, Herbie sempat cemburu sehingga ia sengaja membuat Maggie kalah. Aksi mogok ini membuat Maggie marah pada Herbie. Hubungan keduanya pun rusak. Beruntung Maggie lekas sadar bahwa Herbie lebih dari sekedar mobil tua. Herbie adalah partnernya dalam balapan.
Sama halnya seperti Maggie, kehidupan kerap menawarkan berbagai hal manis yang mengundang kita untuk melenceng dari hati nurani. Awalnya Maggie memang gagal untuk tetap setia pada sahabatnya Herbie, namun pada akhirnya ketika ia mendengarkan hati nuraninya, maka ia bisa mengambil keputusan yang tepat dan mengalami kembali kehidupan dan hubungan yang penuh damai.
8. Legally Blonde
Menjadi seorang wanita tak cukup hanya bermodalkan cantik saja, namun otak encer juga perlu. Jika Elle Woods (Reese Witherspoon) menyadari pentingnya hal itu sejak dari awal, maka ia tak perlu mengalami sakitnya patah hati akibat diputus oleh sang kekasih, Warner (Matthew Davis). Rasa patah hati itu kemudian mendorong Elle bertekad meraih kembali hati sang kekasih dengan cara mencetak prestasi di bidang yang sama dengan Warner, yaitu hukum.
Namun, saat mendapati kekasihnya bertunangan dengan wanita lain, Elle pun sadar bahwa motivasinya selama ini salah. Seharusnya ia tampil cantik dan pintar karena ia memang demikian adanya, bukan karena sang kekasih. Lewat berbagai kasus hukum yang ditanganinya, Elle kemudian berhasil membuktikan bahwa dia tak hanya cantik namun juga 'berotak'.
Apakah ada orang-orang di sekeliling Anda saat ini yang mencap Anda seperti Elle, cantik tapi tak 'berotak'? Jika ada, maka mari buktikan, bahwa Anda bukan hanya cantik saja, namun juga mampu melakukan hal-hal yang berguna bagi orang lain.
9. Mulan
Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Jika tidak lewat pintu, masih tersedia jendela, bahkan atap untuk dilalui. Itulah yang ada di pikiran Mulan saat setiap keluarga diminta Kaisar China untuk mengirimkan seorang perwakilan pria guna mengikuti wajib militer melawan serangan bangsa Hun.
Masalahnya, keluarga Fa tak punya anak laki-laki yang bisa diutus. Menggantikan sang ayah yang sudah lanjut usia, Mulan, satu-satunya puteri keluarga itu, akhirnya memutuskan bahwa dirinyalah yang akan pergi. Hal ini menggerakkan para leluhur keluarga itu mengirimkan bantuan lewat seekor naga kecil bernama Mushu. Dibantu oleh Mushu, Mulan yang menyamar menjadi laki-laki berhasil mengalahkan musuh bersama teman-teman seperjuangannya.
Sosok Mulan dalam film animasi berdurasi 88 menit ini memberi pesan bahwa setiap wanita bisa menjadi pahlawan dan prajurit yang tangguh untuk membela diri, keluarga, lingkungan, bahkan tanah airnya.
10. Erin Brockovich
Seseorang akan meninggalkan kegagalan bila dia mau bangkit dan mencoba lagi. Tekad inilah yang mendorong Erin Brockovich (Julia Roberts), seorang ibu tunggal dari 3 orang anak untuk memperbaiki hidupnya. Kekalahannya dalam sidang sehubungan dengan gugatan terhadap dokter tentang kecelakaan yang dialaminya membuat Erin menyalahkan pengacaranya, Ed Masry (Albert Finney). Merasa bersalah, Ed pun memberi pekerjaan pada Erin yang awalnya pengangguran, dalam firma hukumnya. Erin yang awalnya buta masalah hukum harus merasakan bagaimana sakitnya diremehkan oleh para karyawan lain. Namun saat melihat kejanggalan sebuah file, ia tidak tinggal diam. Bersama Ed, Erin kemudian berhasil membongkar kecurangan besar yang dilakukan oleh perusahaan raksasa Pacific gas & Elektric Company.
Tak punya apa-apa untuk diandalkan? Merasa tak berdaya dan lemah? Banyak yang meremehkan kualitas Anda? Semua itu bisa menimpa wanita mana saja dan siapa saja. Belajar dari kisah Erin yang merupakan kisah nyata, kita diingatkan untuk tidak mudah menyerah terhadap keadaan sekitar. Asal tetap melakukan yang benar, maka kita akan menuai hasil dari perbuatan mulia itu.
Ditulis oleh
Praspa Cliquers Ungu - Jumat, 11 Mei 2012 - 13.00
Belum ada komentar untuk "10 Film Inspiratif Tentang Kartini Modern"
Posting Komentar